Kamis, 09 Agustus 2012

DEFINISI TIK

DEFINISI TIK
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. Jika ditinjau dari asal sebuah kata teknologi. Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani, technologia, atau techne yang mempunyai arti ‘keahlian’ dan logia yang berarti ‘pengetahuan’. Dalam pengertian yang sempit, teknologi merupakan sesuatu yang mengacu pada objek benda yang dipergunakan untuk kemudahan aktivitas manusia, seperti mesin, perkakas, atau perangkat keras. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Sedangkan Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk text, audio, grafik, animasi, dan video.
Menurut Eric Deeson, Harper Collins Publishers, Dictionary of Information Technology, Glasgow,UK,1991 “Information Technology (IT) the handling of information by electric and electronic (and microelectronic) means.” Here handling includes transfer. Processing, storage and access, IT special concern being the use of hardware and software for these tasks for the benefit of individual people and society as a whole” Dari penjelasan tersebut : kebutuhan manusia didalam mengambil dan memindahkan , mengolah dan memproses informasi dalam konteks social yang menguntungkan diri sendiri dan masyarakat secara keseluruhan. Bagaimana implikasinya agar dapat menguntungkan secara individual dan masyarakat secara keseluruhan tidak didifinisikan secara lebih khusus.
Information Technology in the National Curriculum, England and Wales, 1995
Information technology (IT) capability is characterized by an ability to use effectively IT tools an information source to analyse, process an present information, and to model, measure an control external events. This Involve :
· Using information sourcxes and IT tools to solve problems
· Using it tools and information source, sich as computer systems and software packages, to support learning in variety contexts;
· Understanding the implication of IT for working life and society.
Pupils should be given opportunities, where appropriate, to develop and apply their IT capability in their study of National Curriculum subjects
.”
Dari penjelasan di atas : nampaknya terdapat acuan kemampuan TIK yang hendak dicapai dan system nilai dalam bekerja pada kehidupan sehari-hari yang hendak dibelajarkan, seperti nilai apa yang perlu dikembangkan dalam suatu system social masyarakat berkenaan dengan kemampuan menggunakan TIK
Menurut Puskur Diknas Indonesia
a. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi.
i. Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
ii. Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
b. Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media
Menurut anatta sannai, Jakarta Indonesia, 2004, Teknologi Informasi dan komunikasi adalah sebuah media atau alat bantu dalam memperoleh pengetahuan antara seseorang kepada orang lain.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TIK
Kemajuan yang telah dicapai manusia dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan sesuatu yang patut kita syukuri karena dengan kemajuan tersebut akan memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaan dan tugas yang harus dikerjakannya. Namun, tidak semua kemajuan yang telah dicapai tersebut membawa dampak positif. Diantara kemajuan yang telah dicapai tersebut ternyata dapat membawa dampak negatif bagi manusia. Di bawah ini akan dipaparkan dampak positif (keuntungan) dan negative (kerugian) dari penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam bidang sosial, pendidikan, ekonomi, dan pemerintahan.
A. Dalam Bidang Sosial
Keuntungan :
  1. Kemajuan teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah komunikasi antara suatu tempat dan tempat yang lain.
Kerugian :
  1. Dengan semakin pesatnya komunikasi membuat bentuk komunikasi berubah yang asalnya berupa face to face menjadi tidak. Hal ini dapat menyebabkan komunikasi menjadi hampa.
  2. Seseorang yang terus menerus bergaul dengan komputer akan cenderung menjadi seseorang yang individualis.
  3. Dengan pesatnya teknologi informasi baik di internet maupun media lainnya membuat peluang masuknya hal-hal yang berbau pornografi, pornoaksi, maupun kekerasan semakin mudah.
  4. Kemajuan TIK juga pasti akan semakin memperparah kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat antara orang kaya dan orang miskin.
  5. Maraknya cyber crime yang terus membayangi seperti carding, ulah cracker, manipulasi data dan berbagai cyber crime yang lainnya
  6. Menurut Paul C Saettler dari California State University, Sacramento, Satu hal yang pasti, interaksi anak dan komputer yang bersifat satu (orang) menghadap satu (mesin) mengakibatkan anak menjadi tidak cerdas secara sosial.
B. Dalam Bidang Pendidikan
Keuntungan :
  1. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
  2. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
  3. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
  4. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
Kerugian :
  1. Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudahterjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
  2. Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
  3. Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).
C. Dalam Bidang Ekonomi
Keuntungan :
  1. Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan.
  2. Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah transaksi-traansaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan
  3. Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk.
Kerugian :
  1. Dengan mudahnya melakukan transaksi di internet menyebabkan akan semakin memudahkan pula transaksi yang dilarang seperti transaksi barang selundupan atau transaksi narkoba.
  2. Hal yang sering terjadi adalah pembobolan rekening suatu lembaga atau perorangan yang mengakibatkan kerugian financial yang besar.
D. Dalam Bidang Pemerintahan
Keuntungan :
  1. Tenologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan dalam pemerintahan atau yang disebut e-government membuat masyarakat semakin mudah dalam mengakses kebijakan pemerintah sehingga program yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar.
  2. e-government juga dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan bisa meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha dan industri.
  3. Masyarakat dapat memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuaat oleh pemerintah sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerintah.
Kerugian :
  1. Semakin bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah akan membuka peluang terjadinya cyber crime yang dapat merusak system TIK pada e-government. Misalnya kasus pembobolan situs KPU ketika penyelenggaraan Pemilu oleh seorang cracker.
  
Kelebihan dan Kelemahan Internet/Intranet
a.         Kelebihan Internet
Internet merupakan singkatan dari Interconnected Network. Jika diterjemahkan secara langsung berarti jaringan yang saling terhubung. Internet adalah gabungan jaringan komputer di seluruh dunia yang membentuk suatu sistem jaringan informasi global.
Internet dapat digunakan sebagai sarana pertukaran informasi dari satu komputer ke komputer lain tanpa dibatasi oleh jarak fisik kedua komputer tersebut. Peranan internet yang sangat penting adalah sebagai sumber data dan informasi serta sebagai sarana pertukaran data dan informasi. Internet sangat dibutuhkan dalam bertukar informasi dan berkomunikasi secara cepat tanpa ada batasan wilayah, ruang dan waktu. Dengan internet semua pekerjaan menjadi sangat mudah dan sangat efisien terhadap waktu. Internet juga bisa digunakan untuk memperluas pengetahuan serta memperluas pergaulan kita sebagai makhluk sosial.
b.         Kekurangan Internet
Penggunaan internet saat ini sudah merasuk pada hampir semua aspek kehidupan. Internet sangat bermanfaat bagi semua kalangan karena memberikan informasi yang up to date setiap saat. Disamping internet mempunyai banyak manfaat, internet juga memiliki dampak negatif apabila tidak digunakan secara baik. Dampak negatif penggunaan internet seiring perkembangannya antara lain
  • Adanya ancaman virus
  • Carding atau pencurian nomor kartu kredit
  • Adanya aktivitas cracking
  • Pembajakan karya intelektual
  • Penyebaran situs-situs yang tidak sesuai dengan moral (pornografi)
Untuk menanggulangi dampak negatif penggunaan internet, maka perlu adanya pengawasan khusus dan aturan yang jelas tentang pemakaian internet terutama dikalangan pendidikan.

c.          Kelebihan Intranet
Intranet merupakan jaringan informasi intenal suatu perusahaan atau organisasi yang prinsip kerjanya sama dengan internet. Intranet dapat diartikan sebagai bentuk privat dari internet atau internet yang penggunaannya terbatas pada suatu organisasi/perusahaan. Akses intranet memerlukan identifikasi pengguna dan password sehingga hanya dapat diakses oleh anggota organisasi atau karyawan perusahaan tersebut. Intranet biasanya digunakan untuk membagi kalender/jadwal kegiatan, dokumen, dan sarana diskusi internal yang tertutup, sehingga tidak dapat diakses oleh pihak luar. Teknologi dan konsep internet seperti client-server dan protokol internet seperti HTTP dan FTP juga digunakan untuk membangun sebuah intranet.
Keuntungan penggunaan intranet bagi suatu organisasi atau perusahaan antara lain :
  • Produktifitas kerja
  • Efisiensi waktu
  • Komunikasi
  • Sistem publikasi web
  • Efektifitas biaya
  • Keseragaman informasi
  • Meningkatkan kerjasama

Intranet juga memiliki beberapa kelemahan antara lain
  • Informasi yang salah atau tidak sesuai sehingga mengurangi efektifitasnya
  • Interaksi di intranet yang mungkin tidak bertanggung jawab
  • Perlu pelatihan khusus untuk anggota dalam menggunakan intranet
  • Perlu tenaga ahli untuk membangun dan mengembangkan intranet di sebuah organisasi atau perusahaan
  • Bisa terjasi overload (data penuh) akibat pengiriman pesan antar pengguna yang tidak terkontril dengan baik.

Kelebihan Teknologi Informasi Digital

Sesuai dengan teknologi komputer

Setelah melalui proses digitalisasi, informasi yang masuk akan berubah menjadi serangkaian bilangan biner yang membentuk informasi dalam wujud kode digital. Kode digital tersebut nantinya akan mampu dimanipulasi oleh komputer. Contohnya adalah gambar kamera video yang telah diubah menjadi bentuk digital. Bentuk digital tersebut mewakili element gambar (pixel). Elemen gambar tersebut dapat dimanipulasi oleh komputer. Sehingga kita dapat menciptakan efek tertentu pada gambar serta dapat juga memperbaiki kualitas gambar yang dianggap kurang baik. Bentuk manipulasinya bisa berupa penambahan intensitas cahaya pada gambar, sehingga gambar yang ada menjadi lebih terang atau gelap, meningkatkan ketajaman gambar yang kurang fokus, serta memperbaiki warna pada bagian tertentu dari gambar.
Multiplexing
Teknologi ini memungkinkan kita untuk mendistribusikan informasi dalam beragam jenis dan dalam jumlah yang banyak secara sekaligus. Informasi yang berupa sinyal digital akan di distribusikan melalui sebuah saluran komunikasi tunggal. Nantinya saluran tunggal tersebut akan terbagi lagi menjadi saluran yang lebih kecil dan terpisah, Sehingga, kebutuhan akan konstruksi dan pemeliharaan akan semakin berkurang. terdapat dua sistem multiplexing yang ditawarkan yaitu:
  1. Frequency-division multiplexing (FDM)
Saluran komunikasi tersebut akan terbagi menjadi saluran kecil yang memiliki frekuensi yang unik. Sehingga sinyal digital yang berisi informasi kemudian masuk dan didistribusikan pada saluran tersebut tak akan bercampur baur satu sama lain. Contoh dari sistem multiplexing jenis ini adalah pada siaran elevisi dan kabel. FDM popular dengan sebutan code transparent



  1. Time division multiplexing (TDM)
Sistem multiplexing ini cara kerjanya adalah dengan membagi sinyal digital yang masuk menjadi kepingan yang lebih kecil. Kemudian masing-masing dari sinyal tersebut akan dikirimkan serentak dalam satu waktu. Sistem ini cepat serta efisien.Sistem ini dapat pula dipantau melalui komputer.

Keutuhan data pada saat proses transmisi

Pada saat informasi dipancarkan dalam bentuk sinyal digital, walaupun telah menempuh jarak yang cukup jauh keutuhan data akan tetap terjaga. Sinyal digital tersebut akan melaui serangkaian repeater station (stasiun pengulang) yang berfungsi untuk melindungi dan memperkuat sinyal sepanjang jalur perjalanan transmisi. Gangguan berupa cuaca buruk dan noise tidak akan mempengaruhi transmisi sinyal digital. Hal tersebut terjadi karena, pada repeater station sinyal digital akan mengalami regenerasi. Sinyal-sinyal yang rusak akan digantikan oleh sinyal baru.

Sistem komunikasi yang fleksibel

Teknologi digital melalui teknologi Integrated Service Digital Network ( ISDN ) atau dalam bahasa Indonesia populer dengan sebutan jaringan telekomunikasi digital pelayanan terpadu dapat menghantarkan berbagai informasi dalam sebauh jaringan tunggal. [ISDN]. ISDN bisa diibaratkan sebagai sebuah pipa saluran informasi besar yang terdiri dari berbagai komponen informasi yang dapat berupa gambar, data, suara. Semua data tersebut dapat diakses dan dipindahkan dengan mudah melalui alat tertentu yang mudah dicolokan dan dicabut . Contoh alat yang digunakan untuk transfer data dengan metode tersebut adalah kabel data dan flashdisk alat ini banyak digunakan untuk pertukaran data dan informasi dalam bentuk digital. Teknologi ISDN ini membawa revolusi dalam cara kita berkomunikasi. Kita dapat bertukar gambar, grafik, dan data dengan mudah, cepat serta dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

Efisiensi Biaya

Peralatan pada teknologi digital membangkitkan produksi massal yang kemudian akan menekan biaya produksi. Alat-alat pada teknologi digital juga lebih stabil, praktis dan memiliki daya tahan yang lama dalam pemakaiannya. Hal tersebut menyebabkan biaya pemeliharaan menjadi lebih sedikit. Hal ini dikarenakan adanya teknologi integrated circuit ( IC) yang kemudian akan lebih dikenal dengan sebutan chips. Benda ini memberikan dampak yang signifikan, karena dengan sebuah chips, teknologi komputer yang sebelumnya harus menggunakan mesin dan komponen yang berukuran besar, berat dan tidak praktis dapat digantikan tugasnya oleh chips tersebut.

Kekurangan Teknologi Informasi Digital

Permintaan saluran informasi yang tinggi

Segala jenis informasi yang telah didigitalisasi akan mampu didistribusikan secara efisien dan dalam jumlah yang banyak melalui sistem multiplexing. Namun terdapat beberapa saluran aplikasi yang tak mampu menampung jumlah arus data digital yang dikirimkan tersebut. Contohnya adalah saluran telepon yang belum dapat mengakomodasi tampilan video digital pada penggunaan aplikasinya.

Kesalahan pada saat digitalisasi

Pada saat proses perubahan dari sinyal analog ke sinyal digital. Konsep informasi yang ada pada dunia nyata akan melewati digitalisasi. Konsep informasi tersebut akan diubah menjadi sinyal digital, dan sinyal digital tesebut merupakan rangkaian dari kode-kode tertentu. Dikawatirkan konsep informasi asli yang terdapat pada dunia nyata tersebut tidak dapat terepresentasikan dengan baik saat digitalisasi. Contohnya adalah warna, jika suatu warna belum terdapat dalam sistem penyimpanan teknologi digital, maka akan dicari padanan warna yang paling dekat dan paling mirip dengan warna tersebut. Hal ini menyebabkan warna yang akan tertampil setelah digitalisasi menjadi kurang akurat dan tidak mewakili warna aslinya.

Dominasi dunia oleh teknologi analog

Sampai saat ini dunia masih didominasi oleh teknologi analog. Banyak bentuk informasi komunikasi yang menggunakan sistem analog, perangkatnya pun menggunakan perangkat analog. Sehingga untuk menikmati layanan teknologi digital kita harus menggunakan analog-digital converter (ADC) dan digital-analog converter (DCA).
Investasi Publik
Untuk menikmati layanan digital secara keseluruhan. Maka harus dilakukan penggantian alat komunikasi seperti telepon, televisi dan radio dari yang sebelumnya berbasis teknologi analog menjadi teknologi digital. Hal ini menyebabkan masyarakat mengeluarkan biaya yang tidak sedikit terlebih lagi teknologi ini masih tergolong teknologi yang pada saat artikel ini dibuat merupakan teknologi yang tergolong baru. Hal ini menyebabkan instrumen yang disediakan untuk masyarakat umum sifatnya masih terbatas dan mahal harganya. Hal ini menjadi permasalahan bagi kelangsungan industri pertelekomunikasian dan hal ini juga akan mempengaruhi kemampuan membeli masyarakat.
APLIKASI TIK DALAM AGRIBISNIS

ICT dalam Pengembangan Agribisnis Pertanian di Indonesia

Masalah pertanian dari dahulu pada saat bangsa Indonesia merdeka di tahun 1945, sampai sekarang yang usianya sudah 63 tahun, tampaknya berkisar pada problematik apakah sektor pertanian ini mampu mensejahterakan petani dan masyarakat pertanian. Jawabannya ternyata memang masih belum bisa, terbukti produktivitas pertanian belum seperti yang diharapkan dan pendapatan serta kesejahteraan petani yang masih relatif rendah. Karena itu perlu upaya untuk mempercepat dan meningkatkan peran sektor pertanian tersebut melalui pendekatan baru, yaitu pemanfaatan Information and Communication Technology (ICT) di berbagai kegiatan pertanian, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil pembangunan pertanian.
Pemanfaatan ICT untuk pengembangan agribisnis di Indonesia tampaknya memang belum optimal. Namun secara bertahap pemanfaatan ICT ini akan semakin banyak dimanfaatkan dalam pengembangan agribisnis pada masa-masa mendatang.
1. Macam ICT yang Sering Digunakan Pengembangan Agribisnis
Teknologi yang sering digunakan dalam aplikasi ICT diberbagai kegiatan, apakah itu digunakan di kegiatan agribisnis maupun di aktivitas lainnya, lazimnya dapat dikelompokkan menjadi lima macam. Ke lima macam teknologi ini (ditambah lagi dengan kombinasi dari ke lima macam teknologi tersebut) bermula dari yang paling sederhana sampai pada teknologi yang mutakhir. Teknologi yang paling sederhana ini, misalnya teknologi yang digunakan terbatas pada pendukung kegiatan agribisnis, seperti brosur penyuluhan, iklan produk pertanian, dan sebagainya.
Ke lima macam teknologi ini adalah:
  1. Teknologi Cetak.
Yang masuk dalam teknologi cetak ini antara lain modul untuk penyuluhan pertanian, tutorial tertulis bagi peserta pelatihan pertanian, buku-buku pertanian, brosur-brosur pertanian, dsb-nya.
  1. Teknologi Audio
Yang masuk dalam teknologi audio ini antara lain (i). Kaset tape (pembelajaran yang menggunakan kaset), (ii). siaran radio (pembelajaran yang menggunakan radio). Siaran radio pertanian dengan program kelompok pendengar siaran radio pertanian atau juga ada Kelompok Pendengar, Pembaca dan Pemirsa (Kelompencapir). (iii). Telepon dan voice mail telephone (konsultasi, penyuluhan, pelatihan, pembelajaran atau tutorial yang menggunakan telepon. Tele-conferencing juga termasuk kelompok ini karena komunikasinya menggunakan telepon.
  1. Teknologi Video dan Televisi (TV)
Teknologi ini pada dasarnya adalah teknologi yang digunakan untuk penyuluhan, pelatihan, pembelajaran atau tutorial melalui TV, VCD, Kaset video. Video-conferencing juga memanfaatkan TV. Yang masuk dalam kelompok ini adalah siaran TV, VCD, fiber optics, video tape, video text, video messaging, dsb-nya.
  1. Teknologi Komputer
Teknologi ini pada dasarnya menggunakan komputer sebagai alat bantu pemberian informasi. Pembelajaran yang menggunakan komputer, seperti Computer Assisted Instruction (CAI), Computer Based-Learning (CBL), Computer Based-Technology (CBT), chatting, bulletin board, e-mail, internet, on-line learning, dll. Komputer sering juga dipakai untuk membuat database di mana komputer digunakan untuk pengumpulan dan penyimpanan data dan  komputasi.
  1. Teknologi Internet
Teknologi ini berkembang pesat setelah ditemukannya internet. Bahkan kini orang sudah sangat ketergantungan dengan teknologi internet ini, melalui apa yang dinamakan web-based activities.
Di samping dari lima macam teknologi di atas, kini juga banyak digunakan kombinasi dari lima macam teknologi tersebut. Perpaduan lima macam teknologi tersebut merupakan teknologi yang dirancang untuk memanfaatkan kombinasi audio-data, video-data, audio-video, dan audio-video-web dengan menggunakan komputer.
Pemerintah yang ditugasi membangun sektor pertanian sebenarnya juga telah mulai mempertimbangkan dan memasukkan ICT ini dalam program pembangunan lima tahun Departemen Pertanian. Kini,  Departemen Pertanian memperkenalkan program yang dinamakan Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi  Pertanian (Primatani). Program ini pada dasarnya dirancang untuk mempercepat pemanfaatan hasil-hasil penelitian untuk segera diterapkan di masyarakat pertanian, khususnya dengan memanfaatkan keunggulan ICT.
Kemudian diperkenalkan pula sebuah program yang diberi nama FEATI atau Farmer Empowerment through Agriculture Technology and Information atau Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi (Departemen Pertanian, 2007). Tujuan dari diperkenalkan program FEATI ini adalah memberdayakan petani dan organisasi petani dalam peningkatan produktifitas pendapatan dan kesejahteraan petani kemudian diperkenalkan pula sebuah program yang diberi nama FEATI atau  Farmer Empowerment through Agriculture Technology and Information atau Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi (Departemen Pertanian, 2007). Tujuan dari diperkenalkannya program FEATI ini adalah memberdayakan petani dan organisasi petani dalam peningkatan produktivitas, pendapatan dan kesejahteraan petani melalui peningkatan aksesibilitas terhadap informasi, teknologi, modal dan sarana produksi, pengembangan agribisnis dan kemitraan usaha.
Kegiatan utama dari FEATI ini adalah mengandalkan pemanfaatan ICT dalam memberikan penyuluhan pertanian. Program FEATI adalah dirancang untuk melaksanakan:
  • Pengembangan kelembagaan penyuluhan;
  • Pengembangan kelembagaan petani;
  • Penguatan ketenagaan penyuluhan;
  • Perbaikan sistem dan metode penyuluhan;
  • Perbaikan penyelenggaraan penyuluhan;
  • Penguatan dukungan teknologi pada usaha tani/agribisnis di tingkat petani; dan
  • Perbaikan pelayanan teknologi dan informasi pertanian.
Kini ICT juga dicoba untuk mendorong agar pertanian Indonesia mampu bersaing. Hal ini dapat dimengerti karena peran ICT sering menonjol, apakah itu di kegiatan teknologi produksi maupun di kegiatan teknologi informasi. Dengan demikian, lambat atau cepat, maka pelaku agribisnis di Indonesia harus bisa menguasai teknologi tersebut.
Komponen ICT ini lazimnya dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu:
a.      Technoware (fasilitas fisik, misalnya mesin),
  1. Humanware (kemampuan/ketrampilan tenaga kerja),
  2. Infoware (informasi/data), dan
  3. Orgaware (organisasi).
Misalnya untuk tingkat pengembangan suatu perusahaan hasil olahan dari produk pertanian, bantuan ICT akan sangat menentukan proses kegiatan perusahaan tersebut. Ke empat komponen di atas, tentu saling kait mengkait satu sama lain, karena komponen yang satu akan saling mempengaruhi komponen yang lain.



2.Pemanfaatan ICT dalam Agribisnis di Indonesia
a. Peran Telepon atau Handphone (HP)
Hasil penelitian Viranti, Anindita dan Soekartawi (2008) menunjukkan bahwa aplikasi model Factor Analysis dapat digunakan untuk  mengetahui variabel-variabel yang berasosiasi kuat dengan HP yang dimiliki pedagang sayur mayur di Pasar Besar dan Pasar Induk Gadang Kota Malang. Hasil analisis menunjukkan bahwa merk, kemudahan mengoperasikan HP, harga HP and harga pulsa HP berasosiasi kuat dengan penggunaan HP dalam bisnis sayur mayur. Dilihat dari sisi pedagangnya sendiri, maka mereka yang mempunyai kemampuan membaca, mengakses informasi dan hidup yang relatif berkecukupan adalah berkecenderungan memanfaatkan HP dalam bisnis sayur mayurnya. Hasil penelitian juga memberikan indikasi bahwa pemanfaatan ICT (dalam hal ini HP) ternyata mampu meningkatkan portfolio bisnis. Implikasi dari hasil penelitian ini adalah bahwa untuk meningkatkan portfolio agribisnis, maka tidak menutup kemungkinan untuk memanfaatkan HP pada semua kegiatan agribisnis (Viranti, dkk, 2008).
Penelitian lebih lanjut sangat dianjurkan, khususnya untuk menjawab sampai seberapa besar pemanfaatan HP mampu mengurangi biaya pemasaran, meningkatkan market intelligent dan perancanaan startegis, meningkatkan keakraban pelaku agribisnis dan sekaligus meningkatkan kepercayaan, meningkatkan dan memperluas akses pasar, dsb-nya
Peran Telpon HP dapat juga dipakai untuk kegiatan monitoring. Misalnya di perkebunan kelapa sawit yang hamparannya lebih dari 10 hektar, seorang supervisor dapat memonitor pekerja yang sedang melakukan kegiatan di berbagai kawasan atau blok. Misalnya berapa pekerja yang masuk bekerja di blok1, blok2, dsb-nya, berapa pekerja pria dan berapa orang pekerja wanita, berapa bibit yang sudah ditanaman hari itu, berapa penggunaan pupuk yang dipakai, dan masih banyak contoh yang lain.


b. Peran Multimedia
b.1. Radio Pertanian
Peran siaran radio bagi penyuluhan pertanian sangat penting khususnya di daerah-daerah di mana kebanyakan petani mempunyai radio. Kini banyak Pemerintah Daerah mengembangkan siaran radio pertanian. Bahkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) yang tersebar di berbagai propinsi di Indonesia, juga ada yang membina siaran radio pertanian ini, baik siaran radio yang dimiliki Pemerintah daerah maupun swasta.
Pada intinya tujuan siaran radio pertanian ini adalah mengetahui dan meningkatkan peran radio terhadap percepatan informasi teknologi yang disertai kegiatan penyuluhan pertanian. Dengan cara seperti ini, maka diharapkan masyarakat, khususnya masyarakat pertanian dapat mengetahui pola siaran hal-hal yang berkaitan dengan pertanian yang sesuai dengan apa yang diperlukan oleh petani.
Kualitas siaran radio dan komponen pendukung siaran seperti materi siaran, program pendukung siaran (agar mendorong pendengar mendengarkan) seperti lagu-lagu dan persiapan kegiatan pengkajian, selalu terus ditingkatkan. Kegiatannya dapat dirancang, misalnya melakukan sosialisasi kegiatan; kemudian kegiatan test awal mengenai materi siaran yang akan diberikan. Post-test juga baik untuk dilakukan setelah satu bulan pelaksanaan program siaran.Tahap pelaksanaaan dilakukan dengan menyiarkan beberapa  materi siaran dan kemudiaan dilakukan evaluasi oleh petugas, misalnya oleh pihak BPTP dengan mengevaluasi respon petani terhadap materi siaran, teknik siaran serta peningkatan kemampuan petani terhadap teknologi yang disiarkan yang dibuktikan dari peningkatan nilai test yang telah dibuat. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan uji statistik tertentu.
Salah satu contoh penggunaan siaran radio untuk penyuluhan yang berhasil adalah yang dilakukan oleh BPTP Sulawesi Tengah. Sejak tahun 2002, pembinaan radio amatir telah dirintis oleh BPTP dengan pelaksananya Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Bahagia yang didukung oleh penyiar yang berasal dari pemuda dan anggota masyarakat setempat lainnya, menunjukkan bahwa siaran radio akan efektif kalau disiarkan mulai pukul 7.00 pagi hingga pukul 10.00 malam. Walaupun program siaran radio ini dinilai berhasil, namun disana-sini masih pula dijumpai kendala, misalnya dalam kaitannya dengan pendanaan khususnya untuk honorarium pegawai, perawatan peralatan, dan sebagainya. Kini  pemerintah Daerah Sulawesi Tengah terus mengembangkan program siaran radio ini mengingat geografis daerah yang kadang-kadang sulit ditempuh dengan kendaraan. Siaran radio pertanian untuk daerah yang terisolasi menjadi amat penting.
Propinsi Jawa Timur dahulu mempunyai siaran radio pertanian yang kuat di Wonokromo, Surabaya Selatan, sehingga saat itu radio benar-benar dapat dipakai sebagai alat penyuluhan pertanian untuk mensukseskan program Bimbingan Massal (Bimas) sehingga akhirnya Jawa Timur mampu mencapai swasembada beras di tahun 1984-1985.
Sayangnya kini banyak pelaksanaan program siaran radio pertanian tidak dilaksanakan secara ‘full speed’ (tidak dilaksanakan sungguh-sungguh) dengan alasan keterbatasan dana.
b.2. Televisi Pertanian
Pemerintah juga pernah memanfaatkan Televisi (TV) untuk kegiatan penyuluhan pertanian. Hingga kinipun program ini masih ada, namun sering tidak atau kurang dirancang untuk kebutuhan penyuluhan atau pendidikan pertanian, namun lebih condong ke program hiburan. Mestinya program-program siatan pertanian di TV, apapun bentuk dan ragamnya, hendaknya memperhatikan kaidah manfaat, artinya bagaimana program siaran pertanian yang disiarkan di  TV tersebut dapat secara cepat diadopsi masyarakat, khususnya oleh masyarakat pertanian. Menurut  (Rogers dan Shoemaker, 1986), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan siaran pertanian di TV ini, agar isinya cepat bermanfaat, yaitu program yang ditawarkan hendaknya berkaitan dengan cepat-tidaknya masyarakat melakukan adopsi siaran tersebut. Menurutnya, kecepatan adopsi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: (i) Sifat inovasinya, (ii) Sifat sasaran, (iii) Cara pengambilan keputusan sasaran, (iv) Saluran komunikasi yang digunakan, (v) Kondisi penyuluhnya sendiri dalam menyampaikan inovasi kepada sasaran, dan (vi) Ragam sumber informasi.
Dalam pada itu, Soekartawi (2005b) dalam bukunya ’Komunikasi Pertanian’ menyarankan agar adopsi (dan difusi inovasi) teknologi dapat berhasil, maka teknologi (bahan yang disuluhkan melalui TV tersebut) sebaiknya: (i) Mampu memberikan keuntungan yang relatif dapat dirasakan oleh adopternya (orang yang meniru teknologi tersebut); (ii) Bentuknya sederhana (simple) agar lebih mudah dipraktekkan; (iii) Sifatnya kompabilitias yaitu teknologi tersebut sesuai kebutuhan dan tidak bertentangan dengan keunggulan lokal atau tidak berlawanan dengan adat istiadat, norma dan budaya setempat; (iv) Mudah dicoba dengan memanfaatkan sumberdaya disekitar petani bertempat-tinggal; dan (v) Mudah dilakukan evaluasi oleh siapa saja, khususnya oleh petani.
Patut dicatat bahwa karena sekarang ini seringkali muncul adanya perubahan lingkungan strategis global yang mengarah kepada semakin kuatnya liberisasi dan globalisasi perdagangan pertanian, maka hal ini akan membawa konsekuensi terhadap daya saing komoditi pertanian di pasar internasional. Dengan demikian, maka peran informasi (dan komukasi) secara cepat melalui TV atau radio menjadi lebih penting lagi. Oleh karena itulah maka informasi dan komunikasi dari teknologi pertanian yang dibutuhkan petani semestinya juga mampu mengantisipasi berbagai perubahan yang ada tersebut. Dengan demikian, informasi dan teknologi, bukan sekedar dapat meningkatkan produktivitas, tetapi juga dapat meningkatkan kondisi sosial  ekonomi mereka khususnya petani beserta keluarganya. Berkait dengan masalah ekonomi keluarga tani, tidak lepas dari pendapatan usahatani. Pendapatan petani adalah pendapatan yang diperoleh dari seluruh cabang usahatani selama waktu tertentu, baik yang dijual maupun yang tidak dijual (Soekartawi, 1990).
b.3.. Peran Komputer
Penelitian Sudaryanto terhadap pedagang pertanian di beberapa kota di Jawa Timur, juga memberikan indikasi bahwa petani yang berpengalaman (usia >41 tahun) dan berpendidikan (melalui kursus-kursus) dan besarnya nilai omzet bisnis produk pertaniannya, adalah mereka yang memanfaatkan komputer dalam kegiatan bisnisnya (Sudaryanto, Courvisanos and Soekartawi, 2007). Hasil studi ini juga memberikan informasi bahwa komputer ternyata sangat membantu meningkatkan portfolio bisnis produk pertanian.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Teknologi komunikasi digital. Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_komunikasi_digital. 08 November 2010

Enengnurul. Kelebihan dan Kelemahan Internet/Intranet. Diakses dari http://enengnurul.wordpress.com.08 November 2010

Haryanto, Edy . Teknologi Informasi Komunikasi. Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_Informasi_Komunikasi. 08 November 2010

Mu’addab, Hafis .Definisi Teknologi Informasi dan Komunikasi. Diakses dari http://duniatik.blogspot.com/2008/02/pengertian-teknologi-informasi-dan.html. 08 Npvember 2010

Oktevy. ICT dalam Pengembangan Agribisnis Pertanian di Indonesia. diakses dari http://oktevy.wordpress.com/2009/12/14/ict-dalam-pengembangan-agribisnis-pertanian-di-indonesia/. 08 N0vember 2010

Risyana. Keuntungan dan Kerugian dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Diakses dari http://risyana.wordpress.com. 08 November 2010


0 komentar:

Posting Komentar